Pages

Sabtu, 08 Desember 2012

Persembahan Untuk Yang Terkasih


Tanyaku dalam diam, terjawabkannya yang seindah pelangi adalah setelah hujan mengguyur kepedihan. Akan kutemui esok hari bersama keinginan-keinginan yang bermanjakan kerinduan tentang mencintaimu.

Kerinduan yang ada bagai layar terpampang bernuansakan kidung sajak ceria hingga semua bagai tetes embun yang tak pernah diketahui tentang ketulusan rasa dalam membasahi pagi. Demikian aku yang merindukanmu.

Telah kutemui sebentuk harap kebersamaan dalam kisah tanpa pamrih, dan yang ada hanya ketulusan rasa membuai sanubari keindahaan dalam mencintaimu.

Engkau adalah inspirasi, hadirmu telah membuyarkan dan meleburkan angan-angan kosong yang senantiasa akrab dengan perasaan.

Terbang meninggi
Mendekap jiwa melepas kesunyian

Luas langit membiru
Memecah penat, berpaling dari kisah lalu

Mata berbinar membiru telaga mata
Damai tercipta tantang ketulusan semerbak jiwa

Dalam mata yang berbinarkan kerinduan, terlepaskannya adalah bagai bintang bertabur pada malam serta bagai mentari yang tiada pamrih menyinari buana ini. Namun sebentuk harap tentang nyanyianku adalah bertautkannya senandung senja dalam wujud nyata tentang kisah kebersamaan.

          Kali ini aku takan bertanya tentang bagaimana tinta menoreh kisah pada hamparan kertas emasku, namun aku akan mempelajari nyanyian lembar kisah kebersamaannya.