Pages

Selasa, 13 November 2012

Surat Terakhir Dari Bukit Rindu Untuk Mitha

          Selamat malam, sahabat! Kebahagiaan adalah suatu harapan tentang sebuah kidung yang tak berwujud atau nyanyian malam dengan hening tanpa sebuah melodi atau nada-nada tentang keriangan. Namun lirik bahasanya tetaplah senandung kebaikan yang menyertai, kapan dan dimana pun itu engkau berada.

          Selamat malam, senantiasalah aku mengharapkan ya

ng terbaik buatmu. Seperti harapan malam pada bintang yang menjadikannya gemerlap, dan seperti harapan pagi pada embun yang membuat pagi basah. Demi sebuah masa yang sempat kuhiasi dengan harapan-harapan keindahan.

          Sahabat, aku telah mengakui taqdir bahwa aku harus memejamkan mata. Mataku telah memerah, bukan karena tangis hujan ketika malam atau karena debu dari keangkuhan siang dengan terik. Memerahku senandung ghaib dalam malam berangin menghantar ketulusan nurani pada kisah berbeda.

          Ini aku dengan taqdir, bahwa sebagian dari taqdirku harus diisi dengan harapan-harapan indah, mencintaimu dan kebersamaan kita. Ada tawa tercipta dan tak pernah ada urai air mata. Seperti bijak katamu, "Apapun itu... tetap, hadapi dengan senyuman ikhlas".

          Terima kasih, sahabat! Dengan secara tidak langsung engkau telah mempelajariku bait puisi tentang ketulusan serta makna lirik kehidupan yang sesungguhnya.

          Selamat berbahagia dengan waktu yang akan datang, berbekalah benih wangi bunga dan taburkanlah di sepanjang jalan agar semerbak di sepanjang hari dan sepanjang langkahmu. Demikian aku akan meniti kaki, memulai langkah dengan harapan pada kisah lain.

Sahabat terbaikku Mitha it's so beautiful.




                                                                                                        Dengan Arti Ketulusan Sesungguhnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar