Tanyaku dalam diam, terjawabkannya yang seindah
pelangi adalah setelah hujan mengguyur kepedihan. Akan kutemui esok hari
bersama keinginan-keinginan yang bermanjakan kerinduan tentang mencintaimu.
Kerinduan yang ada bagai layar terpampang
bernuansakan kidung sajak ceria hingga semua bagai tetes embun yang tak pernah
diketahui tentang ketulusan rasa dalam membasahi pagi. Demikian aku yang
merindukanmu.
Telah kutemui sebentuk harap kebersamaan dalam kisah
tanpa pamrih, dan yang ada hanya ketulusan rasa membuai sanubari keindahaan
dalam mencintaimu.
Engkau adalah inspirasi, hadirmu telah
membuyarkan dan meleburkan angan-angan kosong yang senantiasa akrab dengan
perasaan.
Terbang meninggi
Mendekap jiwa melepas kesunyian
Luas langit membiru
Memecah penat, berpaling dari kisah lalu
Mendekap jiwa melepas kesunyian
Luas langit membiru
Memecah penat, berpaling dari kisah lalu
Mata berbinar membiru telaga mata
Damai tercipta tantang ketulusan semerbak jiwa
Damai tercipta tantang ketulusan semerbak jiwa
Dalam mata yang berbinarkan kerinduan,
terlepaskannya adalah bagai bintang bertabur pada malam serta bagai mentari
yang tiada pamrih menyinari buana ini. Namun sebentuk harap tentang nyanyianku
adalah bertautkannya senandung senja dalam wujud nyata tentang kisah kebersamaan.
Kali ini aku takan
bertanya tentang bagaimana tinta menoreh kisah pada hamparan kertas emasku,
namun aku akan mempelajari nyanyian lembar kisah kebersamaannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar