Pages

Selasa, 07 Mei 2013

Dalam Musim Yang Berganti

Waktu kian berlalu, hari berganti, musim merubah zaman.
Asaku melayang terbawa pawana kencang.
Egoku kian membengkak karena derita yang selalu saja menghantui titian perjalanan hidupku.

Telah aku arungi samudera yang luas dengan berbagai tema dalam lakon gelombangnya, aku temui badai, praharanya merusak seluruh bagian layar perahuku. Dimana lagi kusandarkan harapan-harapanku ini? Ach... segalanya telah kandas dan terampas.

Bisunya laut sedikit bukakan kelopak mataku. Kupelajari nyanyian riaknya sehingga syairku adalah percikan air. Syair hujan sejukan segala yang ada. Burung-burung berteduhlah, aku kan basus seluruh permukaan dengan mata dan tetes airnya. Aku temukan kebahagiaan dengan kesunyian panjang hingga menekan ke sela-sela harapan.

Disini awan, guntur dan pelangi menjadi sahabat setia tanpa perasaan saling menuding. Nyanyianku, nyanyian hujan. Kulumat seluruh angkara dan kutemukan dalam nada bencana.

Sungguh hidup menyimpan selaksa makna keindahan walau dalam derita sekalipun, kebahagiaan sesudahnya tak akan terbayang sebelumnya.

Akan selalu kuhampiri dlm musim yg berganti.